TEXT DRAMA AGAMA - RIYA' TAWAKAL & IKHTIAR

TEKS DRAMA

( Siang hari di kelas 8C, bel pulang berbunyi, Teeeet... Teeeet... Teeeet... Teeeet... )

Pak Ardra : ”Anak-anak, tugasnya kelompoknya di kumpulkan minggu depan ya”

Murid : ”Ya Pak”

( Lalu murid-murid berhamburan keluar sekolah, lalu Rafizaaz menghampiri Bitsar )

Rafizaaz : ”Ni Bit tugasnya, tenang aja udah ku selesaikan semuanya, minggu depan kamu

                   bawa ya”

Bitsar : ”Ya Raf”

( Seminggu kemudian )

Evin : “Assalammualaikum”

Semua : “Wa’alaikumsalam”

Rafizaaz : “Tumben Vin senyum, biasanya kan begitu masuk langsung ngerjakin PR”

Zulfikar : “Iya betul Raf. Hayo …. Ada apa ni…”

Sepdhyo : “Ada yang baru ya....”

Evin : “Mmhh... Kok tau sih ada yang baru... Yap bener banget, kemarin aku baru saja di

             belikan Mamaku Hp baru....Iphone 4

( Aisyah dan Rita lewat )

Aisyah : ”Wiiih... Hp baru ni yee...”

Rita : ”Waah... bagus nya”

Evin : ”Ya dong... Hp mahal”

Zulfikar : ” Hp mu tu canggih ya ?”

Evin : “Ya iyalah, masa ya iya dong”

( Dewi datang )

Dewi : ”Hei, ada apa ini.”

Rafizaaz  : ”Ini, Evin pamer Hp baru ”

Sepdhyo : ”Iya nih, katanya Hpnya baru beli kemarin”

Dewi : ”Evin, kamu jangan suka pamer barang-barang yang bagus. Inget, kita di dunia

              enggak boleh riya’ kan, kita di dunia ini gak boleh suka kemewah mewahan.

              Maaf, bukannya aku g suka sama orang yang pamer, tapi kita harus lebih

              mementingkan akhirat, karena akhirat lah kehidupan sebenarnya.

Evin : ”Ya Dewi, kamu enggak usah mintak maaf segala, terima kasih ya sudah memberi

             Tahuku

Aisyah : :Ya, sama-sama”

( Lalu terdengar bel masuk. Teeeet... Teeeet... Teeeet... Lalu datang Pak Guru Ardra )

Pak Ardra : ”Assalammualaikum”

Murid : ”Wa’alaikumsalam”

Pak Ardra : ”Oh iya. Tugasnya d kumpulkan”

Rafizaaz : ”Lho iya, tugas kelompok ku kan d bawa Bitsar, sekarang bitsar kemana ?”

Sepdhyo : ”Gak tau aku Raf, kalo nggak salah udah 4 hari Bitsar nggak masuk”

( Semua kelompok mengumpulkan tugasnya )

Pak Ardra ” ”Siapa yang enggak masuk hari ini ?

Dewi : ”Bitsar pak, sudah 4 hari”

Pak Ardra : ”Kenapa ?”

Dewi : ”enggak tau pak”

( Pak Ardra lalu memeriksa tugas kelompok siswa)

Pak Ardra : ”Rafizaaz, mana tugas kelompok mu”

Rafizaaz : ”Anu Pak, di bawa Bitsar, tapi Bitsarnya enggak masuk”

Pak Ardra : ”Ya udah, besok kalau ada jam saya kumpulkan ya”

Rafizaaz : ”Ya pak”

Pak Ardra : ”Sepdhyo, kamu sekarang kumpulkan uang sukarela dari teman-teman mu untuk

                     Bitsar, trus nanti setelah pulang sekolah kamu jenguk dia, siapa tahu dia sakit”

Sepdhyo : ”Ya pak”

( Sepdhyo mengambil topi lalu meminta sumbangan sukarela kepasa teman temannya.

  Setelah semua pelajaran selesai, bel pulang sekolah berbunyi, Teeeet... Teeeet...  Teeeet...

  Teeeet... )

Sepdhyo : ”Hei temen-temen, kalian ikut enggak kerumah Bitsar”

Rafizaaz, Zulfikar, Rita, Dewi, Aisyah, Evin : ”Ya aku ikut”

Sepdhyo : ”Ok, ayo berangkat”

( Mereka berangkat bersama-sama. Setelah sampai di lampu merah jalan raya. Aisyah melihat Bitsar berdiri di lampu merah sambil membawa gitar )

Aisyah : ”Eh itu Bitsar ya ?”

Zulfikar : ”Ya itu Bitsar, ayo kesana

( Kedatangan mereka tanpa diduga oleh Bitsar, sehingga bitsar kaget )

Bitsar : ”Eh temen-temen kenapa kalian kesini ?”

Rafizaaz : ”Justru  kita yang seharusnya tanya ke kamu, knapa kamu di sini ?”

Bitsar : ”Aku di sini membantu ibuku yang sakit, jadi aku harus bekerja untuk memenuhi

              keluargaku”

Aisyah : ”Jadi kamu enggak masuk sekolah karena mengamen ini ya ?”

Bitsar : ”Ya”

Aisyah : ”Kan setelah pulang sekolah kan masih bisa ?”

Bitsar : ”Tapi cuacanya panas dan juga banyak pengamen lainnya”

Rita : ”Memangnya dari hasil mengamen kamu cukup ?”

Bitsar : ”Cukup enggak cukup harus diterima, biarpun banyak atau sedikit, aku selalu

              bertawakal dan berikhtiar kepada Allah”

Sepdhyo : ”Oh, ya Bit ini ada uang sukarela dari teman-teman sekelas”

Bitsar : “Oh, enggak usah temen-temen, ku enggek mau ngrepotin kalian”

Evin : ”Enggak apalah, terima aja, rejeki jangan di tolak lho.”

Sepdhyo : ”Ya, ini anggaplah sebagai hasil dari tawakal & ikhtiar kamu selama ini”

Bitsar : ”Makasih ea temen-temen”

Semua : ”Ea Bit sama- sama”

Aisyah: ”Bit besok kamu masuk ya”

Rita : ”Ya Bit janji ya”

Bitsar : Ya ya, besok aku pasti masuk sekolah, sekali lagi makasih ya teman-teman”

Semua : “Ya Bit, sama-sama”

( Lalu Dewi, Rita, Evin, Aisyah, Sepdhyo, Rafizaaz, Zulfikar kembali pulang kerumah masing-masing )