TEKS DRAMA
Pagi
hari d kelas 8C, datang seorang murid dengan wajah bahagia, Evin namanya.
Evin : “Assalammualaikum”
Semua : “Wa’alaikumsalam”
Rafizaaz : “Tumben Vin senyum, biasanya kan begitu masuk
langsung ngerjakin PR”
Zulfikar : “Iya
betul Zaaz. Hayo …. Ada ap ni…”
Sepdhyo : “Ada
yang baru ya....”
Evin : “Ya.
Kemarin sama mama ku di belikan sepatu baru harganya Rp. 300.000 lho..”
( Dewi an Rita
lewat )
Dewi : ”Wiiih...
sepatu baru ni yee...”
Rita : ”Waah...
bagus nya”
Evin : ”Ya
dong... sepatu mahal”
Sepdhyo : “Owh
iya temen-temen, sepatu Evin kan baru, kenalan dulu yuk”
Rafizaaz,
Zulfikar, Dewi, Rita : ”Ayo serbu”
( Aisyah datang )
Aisyah : ”Hei,
ada apa ini.”
Zulfikar : ”Ini,
Evin pamer sepatu baru yang mahal”
Rafizaaz : ”Iya
nih, katanya sepatunya baru beli kemarin”
Aisyah : ”Hei
Evin, kamu jangan suka pamer barang-barang yang baru. Inget, kita di dunia
enggak boleh riya’ kan, kita di
dunia ini g boleh suka kemewah mewahan.
Maaf, bukannya aku g suka sama orang yang pamer, tapi kita harus lebih
Mementingkan dunia kiamat, karena dunia kiamat lah kehidupan sebenarnya.
Evin : ”Ya Syah,
kamu enggak usah mintak maaf segala, terima kasih ya sudah memberi
Tahuku
Aisyah : :Ya,
sama-sama”
( Lalu terdengar
bel masuk. Teeeet... Teeeet... Teeeet... Lalu datang Pak Guru Ardra )
Pak Ardra :
”Assalammualaikum”
Murid :
”Wa’alaikumsalam”
Pak Ardra : ”Oh
iya. Hari ini siapa yang enggak masuk ?”
Sepdhyo : ”Bitsar
Pak, sudah 3 hari enggak masuk tanpa keterangan”
Pak Ardra : ”Mmhh,
kalau bisa nanti kamu dengan teman-teman kamu kerumahnya
Bitsar ya”
Sepdhyo : ”Ya
Pak”
Pak Ardra :
“Sekarang kalian buka Bab 3, pelajari lalu kerjakan tugasnya
Murid : ”Ya Pak”
( Setelah semua
pelajaran selesai, bel pulang sekolah berbunyi, Teeeet... Teeeet...
Teeeet... Teeeet... )
Sepdhyo : ”Hei
temen-temen, kalian ikut enggak kerumah Bitsar”
Rafizaaz,
Zulfikar, Rita, Dewi, Aisyah, Evin : ”Ya aku ikut”
Sepdhyo : ”Ok,
ayo berangkat”
( Mereka
berangkat bersama-sama. Setelah sampai di perempatan jalan raya. Aisyah melihat
Bitsar berdiri di lampu merah sambil membawa gitar )
Aisyah : ”Eh itu
Bitsar y ?”
Zulfikar : ”Ya
itu Bitsar, ayo kesana
( Kedatangan
mereka tanpa diduga oleh Bitsar, sehingga bitsar kaget )
Bitsar : ”Eh
temen-temen kenapa kalian kesini ?”
Rafi :
”Justru kita yang seharusnya tanya ke
kamu, knapa kamu di sini ?”
Bitsar : ”Aku di
sini membantu ibuku yang sakit, jadi aku harus bekerja untuk memenuhi
keluargaku”
Aisyah : ”Jadi
kamu enggak masuk sekolah karena mengamen ini ya ?”
Bitsar : ”Ya”
Dewi : ”Kan
setelah pulang sekolah kan masih bisa ?”
Bitsar : ”Tapi
pcuacanya panas dan juga banyak pengamen lainnya”
Rita : ”Memangnya
dari hasil mengamen kamu cukup ?”
Bitsar : ”Cukup
enggak cukup harus diterima, biarpun banyak atau sedikit, aku selalu
Bertawakal dan berikhtiar kepada Allah”
Sepdhyo : ”Oh, ya
Bit ini ada sedikit uang buat kamu”
Rita & Dewi :
”Ya, ni aku juga”
Evin : “Ini Bit
aku juga ada”
Rafizaaz &
Zulfikar : ”Ini Bit, terima ya”
Bitsar : “Oh,
enggak usaj temen-temen, ku enggek mau ngrepotin kalian”
Evin : ”Enggak
apalh, terima aja, rejeki jangan di tolak lho.”
Aisyah : ”Ya, ini
anggaplah sebagai hasil dari tawakal & ikhtiar kamu selama ini”
Bitsar : ”Makasih
ea temen-temen”
Semua : ”Ea Bit
sama- sama”
Dewi : ”Bit besok
kamu masuk ya”
Rita : ”Ya Bit
janji ya”
Bitsar : Ya ya,
besok aku pasti masuk sekolah, sekali lagi makasih ya teman-teman”
Semua : “Ya Bit,
sama-sama”
( Lalu Dewi,
Rita, Evin, Aisyah, Sepdhyo, Rafizaaz, Zulfikar kembali pulang kerumah
masing-masing )
0 komentar: